Poros Maritim Sudah Terbentuk, Hanya Perlu Difasilitasi

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 13 September 2014 | 00:01 WIB
Poros Maritim Sudah Terbentuk, Hanya Perlu Difasilitasi
Mantan Panglima TNI Agus Suhartono (kedua dari kiri) pada diskusi di BTTP, Jakarta Pusat, Jumat (12/9). (Antara/Vitalis Yogi Trisna)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Panglima TNI Agus Suhartono mengatakan poros maritim sudah terbentuk lama hanya perlu difasilitasi dengan berbagai infrastruktur yang menunjang kegiatan maritim di dalamnya.

"Poros maritim itu sudah terbentuk, dari aspek pelayaran dan perdagangan sudah dilalui kapal-kapal. Lalu sekarang poros maritim itu harus dimulai dari mana, yang harus dilihat ya kepentingan pengguna laut," kata Agus saat memberikan keterangan pers usai sarasehan bertema Membangun Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang Maju dan Mandiri di Jakarta, Jumat (12/9/2014).

Menurut dia, keamanan dan kenyamanan kapal-kapal saat melalui perairan Indonesia menjadi penting. Karenanya, perlu dibangun berbagai fasilitas untuk menciptakan rasa kenyamanan dan keamanan tersebut.

"Kalau itu tidak ada ya mereka tidak akan mau melintas," ujar dia.

Agus menyebutkan beberapa fasilitas yang perlu dibangun agar poros maritim tersebut menjadi sesuai dengan yang dicita-citakan. Penyediaan tempat sandar yang nyaman, ketersediaan air bersih, fasilitas pandu, awak kapal yang handal, pusat belanja, sistem informasi yang lengkap, hubungan manajemen handal, pelabuhan yang baik.

Posisi geografis Indonesia merupakan suatu keniscayaan bagi Indonesia menjadi negara maritim, sehingga sejatinya karakter maritim berupa kemampuan maritim, politik, ekonomi, dan militer harus ada untuk mencegah kerugian-kerugian bagi pihak lain dan harus mendatangkan keuntungan bagi Indonesia.

Deputi Tim Transisi Pemerintahan Jokowi--JK Hasto Kristianto mengatakan perlu kekuatan diplomasi untuk mewujudkan poros maritim yang didengungkan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).

Menurut dia, di tengah kompetisi memperebutkan masa depan dunia di wilayah Pasifik, suatu doktrin berupa poros maritim diperlukan dengan memanfaatkan rivalitas antara Tiongkok, Amerika Serikat, Rusia, hingga India.

"Kita harus tampil sebagai poros maritim, sehingga kita dianggap penting karena posisi stratregis. Ini yang akan diletakkan Jokowi di KTT APEC saat bertemu Obama (Presiden Amerika Serikat Barack Obama) dan petinggi dunia lainnya," ujar Hasto.

Ia mengatakan konsolidasi semua pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan poros maritim. Kekuatan pertahanan untuk melindungi potensi kelautan dari tindakan Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing harus ada, dan teknologi harus dimanfaatkan untuk membantu nelayan meningkatkan taraf hidupnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI