Suara.com - Dokter magang Zheng Gang sepertinya terlalu antusias saat melihat majalah seksi di sebuah ruangan di bank sperma. Itu merupakan kunjungan keempatnya ke bank sperma tersebut. Namun, itu menjadi kunjungan terakhirnya.
Petugas medis di bank sperma yang dirancang oleh Huazhong University of Science and Technology di Wuhan, Cina mengungkapkan, Zheng melakukan masturbasi selama dua jam lebih di ruangan khusus yagn disediakan di fasilitas tersebut.
Ketika tim medis mengecek ke ruangan itu, Zheng ditemukan sudah tidak sadarkan diri di lantai. Meski petugas berusaha menyelamatkan nyawanya, Zheng akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Padahal, Zheng dikabarkan dalam kondisi sehat sebelum melakukan aktivitas itu. “Bahkan ketika dia masih kerja disini, dia tidak kelihatan sakit,” kata salah satu petugas medis.
Tragedi itu muncul ke permukaan sete;ah salah satu keluarga muda mengaku bertanggung jawab atas kematian Zheng karena masturbasi. Keluarga itu tengah mencari donor sperma dan Zheng bersedia untuk menjadi donor.
Namun, pengadilan memutuskan bahwa keluarga muda itu tidak bersalah dan Zheng sudah cukup dewasa untuk membuat keputusan sendiri guna mendonorkan sperma. Berdasarkan laporan pengadilan, pada Januari 2011 Zheng sudah empat kali mendonorkan sperma dalam rentang waktu 10 hari.
Keluarga Zheng menuntut ganti rugi sebesar 1 juta poundsterling karena menuding pihak Universitas telah memaksa Zheng untuk melakukan donor sperma.
Pengadilan rendah di Cina akhirnya mengabulkan gugatan keluarga Zheng dengan nominal yang lebih rendah yaitu 19 ribu poundsterling ditambah 8 ribu poundsterling untuk biaya pemakaman. (Dailystar)