Suara.com - Arab Saudi sepakat wilayahnya dijadikan lokasi berdirinya kamp latihan bagi pemberontak Suriah yang akan dikerahkan memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kesediaan Arab Saudi itu disampaikan menyusul pengungkapan strategi untuk memerangi ISIS oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dalam pidato yang ditayangkan televisi, hari Rabu (10/9/2014). Obama juga telah berbicara langsung dengan penguasa Arab Saudi, Raja Abdullah melalui telepon, sebelum menyampaikan pidatonya.
Obama mengizinkan dilakukannya serangan udara di Irak dan untuk pertama kalinya memperluas serangannya hingga ke Suriah. Obama juga mengatakan akan mendukung pemberontak oposisi yang selama ini memerangi pemerintah Suriah, Presiden Bashar Al-Assad.
"Sekarang yang kami miliki adalah suatu komitmen dari kerajaan Arab Saudi... untuk bermitra penuh dengan kami dalam upaya tersebut, termasuk menjadi tuan rumah bagi program pelatihan," kata seorang pejabat senior AS.
"Kedua pemimpin (Obama dan Raja Abdullah) sepakat bahwa oposisi Suriah yang lebih kuat sangat penting untuk melawan kelompok ekstremis seperti (Negara Islam/ISIS), juga rezim (Presiden Suriah) Assad, yang telah kehilangan legitimasinya," kata Gedung Putih.
Pemerintahan Obama menginginkan agar pemberontak Suriah memainkan peranan penting untuk melawan ISIS di Suriah. Sementara itu, hingga saat ini belum diketahui di kawasan Saudi mana yang akan dipakai sebagai tempat pelatihan pemberontak. (Reuters)