Suara.com - Transkrip komunikasi antara kokpit pesawat Malaysia Airlines MH17 dan pengatur lalu lintas udara mengungkap detik-detik menegangkan ketika petugas menara komunikasi kehilangan kontak dengan pesawat yang membawa 290 orang tersebut.
Pascatragedi tersebut, banyak klaim yang menyebutkan MH17 ditembak jatuh oleh peluru kendali pasukan pro Rusia. Sebuah laporan pendahuluan yang dirilis oleh Dutch Safety Board tidak membenarkan klaim tersebut. Namun, mereka menemukan fakta bahwa pesawat itu hancur di udara akibat kerusakan struktural lantaran dihantam objek-objek berenergi tinggi yang masuk dalam pesawat dari luar.
Pesawat yang lepas landas dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia itu masih terbang normal di atas wilayah udara Ukraina pada pukul 13.00 waktu setempat. Kokpit pesawat masih terhubung dengan pengendali lalu lintas udara di Dnepropetrovsk (DNP), Ukraina.
Seorang di kokpit MH17 menjawab pengarahan yang disampaikan DNP pada pukul 13.19. Namun beberapa detik kemudian, ketika pengendali lalu lintas udara meminta mereka untuk melanjutkan ke titik selanjutnya, yang disebut TIKNA, tidak ada jawaban sama sekali.
"Malaysia satu tujuh, Anda mendengar saya?" seorang petugas pengendali lalu lintas udara Ukraina bertanya.
Namun, masih belum juga ada jawaban setelah petugas tiga kali bertanya lewat radio. Karena tidak dapat menjangkau MH17, pengendali lalu lintas udara lalu memanggil pusat kendali lalu lintas udara di Rostov, Rusia (RST).
Sama saja, Rostov juga tidak bisa mengontak pesawat Malaysia tersebut. Mereka juga tidak melihat pesawat tersebut di radar. Sebuah pesawat lain yang terbang tak jauh dari MH17 ditanyai apakah melihat MH17 di panel instrumen mereka. Tak berbeda. Mereka juga tidak melihat pesawat di radar.
"Itu hilang," kata petugas kendali lalu lintas udara. "Ya, tidak ada. Kami tidak melihat apa-apa," sahut petugas kendali lalu lintas udara Rusia.
Panggilan kepada kokpit pesawat terus dilakukan, namun pesawat itu sudah jatuh di dekat kota Torez, Donetsk, Ukraina. Serpihannya tersebar di wilayah seluas lebih dari satu kilometer.
Para penyidik mengatakan, tidak ada indikasi bahwa pesawat jatuh karena kesalahan teknis atau oleh aksi kru.