Inggris Pasok Senjata Untuk Irak Guna Melawan ISIS

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 10 September 2014 | 01:33 WIB
Inggris Pasok Senjata Untuk Irak Guna Melawan ISIS
Seorang anggota ISIS di Mosul, Irak (Reuters).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Inggris mengirimkan senapan mesin berat dan amunisi kepada pemerintah Irak untuk membantu memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Menteri pertahanan Inggris, Michael Fallon menggambarkan paket ini sebagai "paket pemberian awal" senilai 1,6 juta poundsterling. Selanjutnya akan ada biaya senilai 475.000 poundsterling untuk transportasi.  Paket ini dijadwalkan tiba di Irak, Rabu (10/9/2014).

Persenjataan itu dikirim atas permintaan pemerintah Irak, dan juga untuk digunakan oleh pemerintah Kurdi, Fallon mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis kepada parlemen.

Fallon juga mengatakan, pihaknya "berkomitmen untuk membantu pemerintah Irak", termasuk dengan memberikan bantuan kemanusiaan bagi mereka yang menjadi sasaran kelompok militan ISIS, serta membantu pemerintah Irak mengembalikan stabilitas dan keamanan di seluruh negeri serta menanggulangi ancaman regional dan internasional yang lebih luas dari kelompok ISIS.

"Persenjataan yang dimiliki pasukan Kurdi kurang memadai dibanding kelompok ISIS, dan kita membantu mereka membela diri, melindungi warga negaranya dan memukul mundur kelompok ISIS," tambahnya.

Dalam pernyataan itu juga disebutkan, bantuan militer akan mencakup hampir setengah juta butir amunisi.

Sebelumnya, pada hari Selasa (9/9/2014) pesawat RAF tiba di Irbil, Irak utara mengangkut bantuan non-militer,seperti baju besi, helm dan paket ransum.

Pasukan ISIS mencapai kemajuan pesat di seluruh Irak dan Suriah, karena memiliki persenjataan canggih. Sebuah laporan oleh konsultan Konflik Persenjataan Penelitian yang berbasis di London yang diterbitkan pada hari Senin bahwa kelompok itu menggunakan senjata berat buatan AS, dan memiliki roket anti-tank yang diberikan oleh Arab Saudi untuk kelompok pemberontak Suriah. (The Guardian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI