Pengamat: Kepala Daerah Ditetapkan DPR, Kembali ke Tradisi Lama

Achmad Sakirin Suara.Com
Senin, 08 September 2014 | 17:47 WIB
Pengamat: Kepala Daerah Ditetapkan DPR, Kembali ke Tradisi Lama
Sosialisasi dan simulasi pemilu untuk penyandang disabilitas di KPU Jakarta, Jumat (4/4). [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, mengungkapkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara tidak langsung dan ditetapkan oleh DPRD itu sama saja kembali ke tradisi lama.

"Yang punya uang, yang punya darah politik, yang duduk di dalam posisi penting partainya, merekalah yang akan mengeksekusi kekuasaan di daerah," kata Ray, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2014).

Ray pun berharap, untuk kedepannya para pemimpin daerah harusnya diproses dari awal.

"Tidak peduli dari daerah mana, dari partai mana yang penting dia bagus, digodog dulu, dari tingkat Kabupaten Kota baru ke Provinsi, naik ke tingkat Nasional," imbuhnya.

Menurut Ray, dalam Orde Baru, Indonesia sudah mempunyai pengalaman selama 33 tahun dengan Kepala Daerah dipilih oleh DPRD.

Dia pun manganggap, selama 33 Tahun tersebut, tidak ada satu pun kepala daerah yang dapat dikenang. Namun, sepuluh tahun setelah era reformasi, seperti sekarang, banyak sekali bermunculan bintang yang syarat dengan prestasi.

"Bintang berskala nasional bahkan internasional, seperti Ridwan Kamil, Rustriningsing, dan Azwar Anas,  berulang kali mereka menerima award dari skala international karena prestasi mereka mengelola daerah yang dipegangnya," tandasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI