Ada beragam cara yang digunakan dalam metode ini. Tawanan misalnya dimasukkan dalam kotak isolasi sempit dalam waktu yang amat lama, yang sengaja dirancang agar dia memberikan informasi. Kotak itu juga bisa digulingkan atau diguncangkan.
Cara lainnya, seperti dirilis oleh sumber yang diwawancarai ABC, yakni memasung tawanan menggunakan rantai dalam posisi berdiri selama lebih dari 40 jam dengan efek samping tawanan kelelahan dan kurang tidur.
3. Mengganggu tidur
Waktu tidur dan istirahat tawanan snegaja diganggu. Dampak yang hendak dicapai adalah mengurangi fungsi kognitif tawanan, berefek pada halusinasi, sakit kepala, kehilangan memori sehingga membuat tawanan lebih rentan pada interogasi.
Salah satu contoh seperti yang dilaporkan New York Times dari seorang pejabat penjara pada 2004 lalu yakni dengan membangungkan tawanan setiap kali mulai tertidur, memindahkan tawanan berulang ulang 5-6 kali dalam semalam, Metode ini dilakukan selama 11 hari berturut turut.
4. Hipotermia dan kepanasan
Medote ini dengan menyiksa tawanan diserang rasa kedinginan hingga mendekati serangan hipotermia.
Caraya dengan menyiramkan tawanan dalam kondidi bugil dengan air es super dingin. Ini adalah cara yang umum digunakan di penjara.
Belum cukup sampai di situ, para penyandera juga melakukan manipulasi lingkungan, seperti menyorotkan lampu atau membiarkan anjing menggonggong ke tawanan yang tetap dalam kondidi bugil dengan mata tertutup.
Metode penyiksaan yang satu ini tak jauh berbeda dengan membiarkan tawanan didiamkan dalam kondisi kepanas di tengah cuaca ekstrim.