Sejumlah warga Jepang pun memenuhi bagian komentar situs Japan Today dan sejumlah sosial media dengan perasaan duka, sekaligus kaget dan bertanya-tanya. Mereka rata-rata bertanya apakah gerangan masalah yang sampai menimbulkan keputusan bunuh diri bagi kedua pelajar belia itu.
"Bagaimana Anda bisa memberi komentar untuk kini?" tulis seseorang. "Saya kehilangan kata-kata," sambungnya.
"Apa yang kira-kira begitu keliru dalam kehidupan seorang anak usia 11-12 tahun sampai harus mengakhiri hidupnya seperti ini?" tanya seorang pengomentar lainnya.
"Saya benci memikirkan kira-kira apa yang telah mereka derita (alami) hingga sampai pada titik di mana menurut mereka terjun dari atas bangunan adalah jalan keluar terbaik," ungkap seseorang lainnya. "Orang-orang dewasa di sekitarnya telah gagal atas (kehidupan) mereka," tambahnya.
Sebuah laporan dari WHO mencatat bahwa angka rata-rata bunuh diri di Jepang berada di posisi keempat di dunia, di antara negara-negara berpenghasilan tinggi (sesudah Korsel, Lithuania dan Rusia). Dalam laporan berdasarkan statistik terbaru tahun 2012 tersebut, disebutkan bahwa ada 29.442 insiden bunuh diri di Jepang pada tahun itu. Namun, WHO mencatat bahwa sebagian besarnya dilakukan oleh penduduk berusia 70 tahun ke atas. [Daily Mail]