Tolak Menaikkan Harga BBM, Presiden SBY Disebut Picik

Laban Laisila Suara.Com
Minggu, 07 September 2014 | 15:54 WIB
Tolak Menaikkan Harga BBM, Presiden SBY Disebut Picik
Presiden SBY saat menyambut Jokowi di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8) [Antara/Nyoman Budhiana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertindak picik di akhir masa pemerintahannya karena menolak mengambil kebijakan mengurangi subsidi, alias menaikkan harga BBM.

Hal itu diungkapkan oleh Faisal Basri usai diskusi "Subsidi BBM, Solusi atau Masalah ?” di Ibis Budget Hotel Menteng, Jalan, HOS Cokroaminoto 79, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/9/2014).

"Kalau pak SBY tidak menaikan harga BBM, tetapi tidak menaikkan utang kepada pemerintahan mendatang nggak papa. Tapi faktanya adalah, SBY tidak menaikan harga BBM, beban tidak menaikkan harga BBM itu dialihkan ke pemerintah mendatang itu yang tidak fair," kata Faisal.

Menurut Faisal, yang juga pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta itu mengungkapkan, sebelum SBY melepas jabatannya sebagai Presiden, segera membayar utang di masa jabatannya.

"Jadi bayar Pertamina, jadi subsidi yang menggelembung ini harus dibayar oleh pak SBY sendiri, jangan dibayar oleh pemerintahan yang akan datang. Fair dong," ujarnya.

"Presiden kok sepicik itu," tambah Faisal.

Kendati demikian, Faisal juga masih mengharapkan pemerintahan SBY dapat segera mengatasi defisit anggaran negara dengan menaikkan harga BBM.

"Saya sih berharap pak SBY luluh hatinya menuliskan dilembaran terakhir di pemerintahanya dengan tinta emas, bahwa dia betul-betul presiden yang patut dibanggakan," kata Faisal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI