Suara.com - Enam bulan setelah Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 hilang, keluarga korban masih menunggu-nunggu kabar. Tapi sekarang mereka kecewa karena pihak berwenang Cina dinilai tidak lagi melindungi keluarga.
Dalam wawancara, beberapa kerabat korban menggambarkan bagaimana mereka telah ditahan dan disiksa secara fisik oleh polisi. Mereka curiga hal itu sebagai pembalasan atas aksi keluarga korban menekan otoritas Cina dan Malaysia Airlines agar membuka informasi perkembangan pencarian pesawat.
"Pada awalnya, polisi Beijing yang melindungi kita, tapi sikap mereka telah benar-benar berubah," kata Cheng Liping (38) yang suaminya berada di pesawat yang hilang.
"Aku tidak bisa memahami mengapa mereka melakukan ini. Aku merasa begitu sangat kecewa," Cheng Liping menambahkan.
Seperti diketahui, Pesawat Boeing 777 yang membawa 239 penumpang dan awak itu menghilang pada tanggal 8 Maret 2014. Pesawat raib setelah lepas landas dari Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, menuju Beijing.
Sekitar dua pertiga penumpang MH370 berasal dari Cina.
Penyidik ??curiga pesawat itu sengaja dialihkan ribuan kilometer dari rute yang dijadwalkan sebelum. Sampai akhirnya hilang ke Samudera Hindia.
Tapi tidak ada yang tahu pasti, atau mengapa, pesawat itu bisa sampai ke sana. Pencarian internasional telah dilakukan dan gagal menemukan pesawat. (Reuters)