Suara.com - Juru bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Saleh Abdurahman, membantah pernyataan Anggota Komisi VII dari Fraksi PDI Perjuangan, Dewi Aryani, bahwa Jero Wacik bukanlah sosok yang tepat untuk menduduki jabatan menteri ESDM. Menurut Saleh, di bawah kepemimpinan Jero, banyak prestasi yang sudah dicapai Kementerian ESDM.
"Level menteri itu kan manajerial, dan yang kita lihat itu hasilnya, bisa kita teliti achievement-nya atau hasil selama tiga tahun Pak Jero dan jajarannya sebagai indikatornya. Kita sudah berhasil meningkatkan tenaga listrik menjadi 45.000 megawatt, ini sangat achievement," kata Saleh di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu(6/9/2014).
Selain pencapaian tersebut, dia menilai, Jero sudah berhasil menangguhkan proses negosiasi beberapa kontrak karya. Oleh karena itu, Saleh menganjurkan agar jangan terlalu mudah menyebut bahwa Jero bukan orang yang tepat. Menurut saleh, prestasi tersebut patut dihargai.
"Seharusnya kita harus hargai apa yang sudah dicapai seseorang sebagai bukti bahwa dia punya kemampuan leadership. Newmont sudah tarik diri dari arbitrase internasional, dan itu adalah sebuah kinerja yang keras," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Dewi Aryani menilai bahwa penempatan Jero Wacik sebagai menteri ESDM oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan awal masalah yang menyebabkan sang menteri harus terjerumus ke dalam kasus dugaan korupsi.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, lelaki asal Bali ini bukanlah orang yang tepat. Pasalnya, sebelumnya Jero menduduki posisi Menteri Pariwisata. Atas dasari itulah, Dewi menilai Jero Wacik tidak terlalu mengerti tentang masalah di sektor migas, sehingga tergelincir dalam pusaran korupsi dengan dugaan pemerasan dan penyalahgunaan wewenang.