Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memandang bahwa kritik sangat diperlukan oleh sebuah pemerintahan yang sedang berkuasa. Namun, menurut SBY, alih-alih menjatuhkan, kritik hendaknya ditujukan untuk mendorong kemajuan dan mencegah terjadinya kesalahan.
"Pers kritis pada saya dan membuahkan yang indah, pers tidak dilarang kritis ke Pak Jokowi dan Presiden-Presiden mendatang tapi jangan pernah membenci pemimpin kita, karena di tengah keterbatasan (pemimpin-red) akan berbuat yang terbaik," katanya dalam acara silaturahim pers sekaligus peluncuran buku SBY dan Kebebasan Pers di Jakarta, Jumat (5/9/2014) malam.
Presiden menambahkan, kritik pada pemerintah merupakan suatu hal yang positif sepanjang kedua pihak saling memahami posisi masing-masing dan bersikap konstruktif.
"Kritislah karena itu baik, tapi jangan membencinya, karena (pemimpin-red) selalu berbuat yang terbaik untuk rakyatnya," kata Presiden.
Dalam acara yang dihadiri oleh pimpinan media massa, praktisi jurnalistik dan juga tokoh-tokoh di berbagai bidang lainnya, Presiden mengatakan kritikan pers kepadanya selama 10 tahun terakhir ini dipandangnya sebagai salah satu upaya untuk mencegah presiden dan pemerintahannya melakukan kesalahan.
"Ke depan sebagai seorang yang 10 tahun ini bersama-sama dengan teman pers, misi besar kita tetap melanjutkan konsolidasi demokrasi, itu adalah pilihan kita, demokrasi kita yakini bawa kebaikan, sekaligus ada wajah buruk, mari kita bangun dan matangkan sebaik-baiknya," tegas Kepala Negara. (Antara)