Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siap mencari pihak lain yang menjadi rekan Jero Wacik dalam menjalankan aksinya hingga ditetapkan sebagai tersangka. Hal tersebut disebabkan oleh sifat korupsi yag terjadi di Indonesia bersifat struktural.
"Nanti setelah Pak Jero Wacik ada yang lain, itu tidak menutup kemungkinan karena korupsi di Indonesia ini merupakan korupsi struktural, peran-perannya juga struktural, banyak pihak sangat berkepentingan," kata Busyro Muqoddas di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat(5/9/2014).
Wakil Ketua KPK ini menjelaskan, pihaknya akan bertahap dalam menangani kasus yang menimpa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, sehingga bisa menemukan pihak lain yang terlibat bersamanya.
Namun, hal tersebut tidak serta merta dilakukan sehingga mendahului tugas satgas yang seharusnya menanganinya terlebih dahulu.
"Jadi kasus Jero Wacik ini dengan segala irisan-irisannya, dengan segala belahan-belahannya itu selalu dijadikan pola dari model penyidikan di KPK ini untuk mencari, menelusuri bahkan mendalami di lubang-lubang mana kasus ini kemudian punya aliran-aliran serta kaitan-kaitan,” katanya.
Menurutnya jika hal itu sudah terlaksana, baru kemudian dicari beberapa pihak yang berperan,
“Lalu disitu akan tanda siapa nama-nama itu,” tambahnya.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jero Wacik, sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK Rabu lalu (3/9/2014) karena melakukan pemerasan dan melakukan tindakan penyalahgunaan wewenang selama menjadi Menteri di Kementerian ESDM.