Puluhan Militan ISIS Menyesal dan Ingin Pulang Kampung

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 05 September 2014 | 19:00 WIB
Puluhan Militan ISIS Menyesal dan Ingin Pulang Kampung
Para pejuang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berpawai di kota Tel Abyad, Suriah, (2/1). (Reuters/Yaser Al-Khodor)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok pejuang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Inggris dikabarkan berniat pulang ke negara tersebut. Mereka mengaku menyesal telah bergabung dengan ISIS di Timur Tengah.

Kelompok pejuang yang diperkirakan terdiri atas 30 orang itu telah menghubungi sebuah universitas di London dan mengatakan ingin pulang ke Inggris. Namun, mereka takut akan dipenjarakan jika tiba di kampung halamannya.

Seperti dilansir Metro, mereka mengaku kecewa selama dua pekan terakhir. Namun, belum dapat dipastikan apakah kekecewaan itu muncul akibat aksi pemenggalan dua jurnalis Amerika Serikat yang dilakukan ISIS baru-baru ini.

Salah satu pejuang yang mengaku mewakili kelompok tersebut mengatakan, "Ini bukan tujuan kami datang ke sini. tapi jika kami kembali (ke Inggris) kami akan masuk penjara. Saat ini, kami dipaksa untuk bertarung - kami punya pilihan apa lagi?".

Profesor dari perguruan tinggi King's College, Peter Neumann, yang berbicara dengan si pejuang mengatakan, para ekstemis asal Inggris ingin berhenti, namun merasa terjebak oleh sikap keras Inggris terhadap ISIS.

Menurut Neumann, pemerintah Inggris harus membentuk "program deradikalisasi" untuk mantan pejuang jihad yang ingin kembali ke Inggris.

"Orang-orang yang berbicara dengan kami ini... ingin berhenti namun merasa terjebak karena pemerintah (Inggris) membicarakan rencana untuk memenjarakan mereka selama 30 tahun," kata Neumann yang bekerja di Pusat Studi Radikalisasi dan Kekerasan Politik Internasional di universitas tersebut.

Kepada Times, Neumann mengatakan seperlima pejuang ISIS asal Inggris kesulitan untuk mencari jalan keluar dari situasi yang mereka hadapi sekarang. Menurut Neumann, jika ada upaya untuk memperbaiki pejuang jihad yang belum terlalu terpengaruh untuk kembali, maka mereka adalah orang-orang yang sebenarnya tidak sama dengan citra yang selama ini dipamerkan propaganda ISIS. (Metro)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI