Perbaiki Tunggal Putri, Sukses Carolina Marin Dijadikan Contoh

Jum'at, 05 September 2014 | 18:44 WIB
Perbaiki Tunggal Putri, Sukses Carolina Marin Dijadikan Contoh
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Bellaetrix Manuputty. [BadmintonIndonesia.org]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seusai ajang BWF World Championships (Kejuaraan Dunia) 2014, segenap pengurus PP PBSI, berikut penanggung jawab dan pelatih, langsung mengadakan evaluasi. Tidak semata berkaca pada ajang itu saja, salah satu yang menjadi sorotan terutama adalah nomor tunggal putri yang dirasa perlu perbaikan serius --sementara ganda putri dinilai mulai ada perkembangan.

Terkait hal itu, kemenangan pebulutangkis muda Spanyol, Carolina Marin, yang cukup mengejutkan di Kejuaraan Dunia lalu, diharapkan dapat menjadi sumber motivasi. Hal itu antara lain seperti dituturkan oleh peraih medali emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992, Susi Susanti.

"Kemenangan Carolina menjadi satu hal yang sangat membantu untuk memotivasi atlet Indonesia, bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Saya rasa atlet-atlet Indonesia punya kemampuan. Dari teknik permainan, kita tidak ketinggalan jauh. Kalau mau berusaha keras, kita pasti bisa," ujar Susi, seperti dikutip situs resmi PBSI.

Hal senada pun disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky. Usai menjalani rapat evaluasi pemain di Kejuaraan Dunia, termasuk tunggal putri yang diwakili Linda Wenifanetri dan Bellaetrix Manuputty, Rexy menegaskan bahwa sektor tunggal putri benar-benar akan digembleng ke depan.

"Kemenangan Carolina saya harap menjadi inspirasi buat atlet tunggal putri Indonesia. Carolina sering latihan sendiri dan keliling untuk cari sparring (lawan tanding). Apakah tunggal putri kita bisa seperti itu?" ujar Rexy.

"Carolina memenangkan gelar juara dunia setelah mengalahkan beberapa pemain Cina dan India. Ini membuktikan bahwa dia punya fisik yang prima. Kami telah melakukan evaluasi bersama Linda, Bella dan pelatih. Mereka semua harus berkomitmen bahwa semua ini adalah akibat dari kurangnya stamina dan kelincahan. Ini harus diperbaiki. Saya lihat sektor ganda putri sudah melakukan perbaikan ini," paparnya lagi.

Sementara itu, Susi juga mengatakan bahwa hingga saat ini, nomor ganda terutama putra dan campuran, memang masih terus menjadi andalan. Di ganda putra, Indonesia punya pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang duduk di rangking dua dunia. Sementara di bawah mereka ada pemain pelapis seperti Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Ricky Karanda Suwardi/Berry Angriawan. Bahkan di kelas potensi, pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Selvanus Geh juga sudah siap menerima tongkat estafet dari senior-senior mereka.

"Tidak seperti di nomor ganda, terutama ganda putra yang perkembangannya berkesinambungan, sektor tunggal memang masih minim pemain dan memprihatinkan," tutur Susi. [BadmintonIndonesia.org]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI