Suara.com - Laki-laki tua ini mungkin layak disebut sebagai laki-laki paling romantis di dunia. Di usia 97 tahun, Leon Zuckrow masih rajin membuat puisi untuk istrinya, Naomi yang sudah meninggal 50 tahun yang lalu.
“Membuat puisi merupakan cara untuk memperbaiki diri saya,” kata Zuckrow yang mulai rutin membuat puisi sejak istrinya meninggal mendadak pada 1962.
“Daripada harus menemui psikiatris, saya memilih untuk menulis puisi,” ujarnya.
Zuckrow adalah mantan karyawan di Departemen Pertahanan Amerika dan tinggan di Flushing House, sebuah komunitas nonprofit untuk pensiunan. Dia menghabiskan hari-hari tuanya dengan menulis puisi.
Puisi yang ditulisnya itu sebagai besar tentang elegi dan berbicara tentang cinta dan kehilangan. Sebagian besar berisi hipotesa tentang keinginannya untuk reuni lagi dengan sang istri yagn disebutnya sebagai cinta sejati.
“Snow and rainbow/they come and then go. Not so love/Oh no not so,” demikian salah satu puisi yang dibuat Zuckrow untuk istrinya.
Zuckrow yang besar di kota New York bertemu dengan Naomi di Brooklyn, tempat di mana mereka membesarkan bersama dua orang anaknya.
“Kami disebut sebagai kekasih remaja. Kami menjalani pacaran cukup lama. Dia adalah tetangga saya,” kata Zuckrow.
Ketika Naomi meninggal akibat serangan jantung di usia 52 tahun, Zuckrow tidak bisa menutupi rasa dukanya. Meski sempat menikah lagi, cintanya kepada Naomi tidak pernah hilang.
“Itu pernikahan yang penuh dengan cinta,” kata Zuckrow tentang istri keduanya yang meninggal 15 tahun lalu.
“Namun, pernikahan pertama adalah yang paling mulia. Tidak ada waktu yang saya lewatkan tanpa memikirkan dia. Naomi masih tetap menjadi bagian dari hidup saya,” ujarnya.
Di usia yang sudah uzur, Zuckrow masih bisa berjalan sendiri dan tidak perlu menggunakan kursi roda. Apakah itu karena puisi yang rutin dibuatnya untuk sang istri?