Seorang Ayah Tinggalkan Bayi di Mobil Hingga Tewas Demi Foto Bugil

Achmad Sakirin Suara.Com
Jum'at, 05 September 2014 | 13:38 WIB
Seorang Ayah Tinggalkan Bayi di Mobil Hingga Tewas Demi Foto Bugil
Ilustrasi bayi di jendela mobil. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria dari Georgia dituduh meninggalkan putranya yang baru berusia 22 bulan terikat di kursi mobil yang panas di tempat parkir hingga bayi itu meninggal. Sementara dia berfoto-foto bugil dengan perempuan.

Juri di pengadilan Georgia pada Kamis (4/9/2014) menetapkan tuduhan pembunuhan tingkat tiga terhadap pria itu. Justin Ross Harris (33) diancam hukuman mati bila tuduhan itu terbukti.

Dalam dakwaan sebanyak delapan butir, ia didakwa melakukan pembunuhan secara keji, penyiksaan anak dan eksploitasi seksual karena ia meminta seorang gadis mengirim foto-foto cabul.

Jaksa wilayah Vic Reynolds mengatakan akan memutuskan sekitar dua atau tiga pekan lagi apakah akan mengajukan tuntutan hukuman mati.

Dakwaan itu menyebutkan bahwa sang ayah di Atlanta melakukan kejahatan dengan sengaja pada saat ia mendudukkan bayinya di kursi mobil dan meninggalkannya di dalam mobil pada saat suhu udara hari itu mencapai 90 derajat Fahrenheit atau sekitar 32,2 derajat Celsius.

Penuntut mengatakan bahwa Harris dengan sengaja meninggalkan putranya di dalam mobil karena ingin hidup bebas dari anak.

Harris mengatakan kepada polisi bahwa ia lupa menurunkan putranya Cooper di tempat penitipan anak ketika akan berangkat bekerja dan menemukan anaknya setelah meninggalkan kantor pada siang hari.

"Kebenarannya adalah, kematian Cooper adalah kecelakaan yang mengerikan," kata pengacara Harris, Maddox Kilgore kepada wartawan.

"Semua kasalahan moral dalam kehidupan Ross tidak mengubah fakta itu," ia menambahkan.

Kasus ini menarik banyak perhatian karena kematian anak yang masuk dalam kategori menyedihkan. Sejauh ini terdapat 26 anak yang meninggal akibat kepanasan di dalam mobil di AS menurut laman KidsAndCars.org. Kelompok itu mencatat rata-rata terdapat 38 kematian serupa setiap tahun.

Meskipun biasanya para orangtua mendapat tuntutan setengah dari hukuman mati, tuntuan pembunuhan berat jarang dilakukan, kata lembaga nirlama dari Kansas City, Missouri itu.

Pada Juli, seorang hakim memerintahkan Harris untuk berada di balik terali besi tanpa jaminan pembebasan, menangguhkan persidangannya.

Para penyelidik memberi kesaksian bahwa Harris sedang mencari di internet tentang hidup tanpa anak dan bagaimana bisa bertahan di penjara sebelum kematian putranya.

Ia mengalami masalah pernikahan dan pekerjaan, kata penyelidik. Istri Harris, Leanna sudah diperiksa oleh petugas tetapi tidak dituntut untuk kasus tersebut. (Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI