Suara.com - Penetapan Jero Wacik menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan langkah positif sebagai "pintu masuk" pemerintahan Jokowi-JK untuk memberantas praktek mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak mentah.
Selain itu, penetapan juga diharapkan memperbaiki sistem tata niaga BBM, kata pengamat Fahmi Habsyi.
"Pemerintahan Jokowi-JK, KPK, dan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) harus memberikan jaminan keamanan dan perlindungan penuh kepada Jero Wacik dan keluarganya ke depan," kata Fahmi yang juga menjabat Direktur Eksekutif Trisakti di Jakarta, Jumat (5/9/2014).
Ia mengatakan, mengingat kasus yang melilit nilainya sepele di industri migas dalam kurun waktu masa jabatannya, tapi Jero Wacik pasti mengetahui banyak praktek-praktek kotor lainnya yang bisa mengurai lebih banyak politisi dan birokrat korup yang menikmati bersama mafia selama ini.
"Tidak ada artinya penetapan tersangka khususnya kasus Jero Wacik bila hanya memuaskan hasrat penindakan hukum tanpa hasrat mencegah dan memperbaiki, karena permasalahan tata niaga BBM sangat mengganggu pemerintahan Jokowi-JK yang harus ditangani secepatnya," ujarnya. (Antara)