Suara.com - Sebelas pesawat komersial Libya yang hilang dan masih belum ditemukan hingga hari ini memunculkan dugaan bahwa kelompok teroris akan menggunakan pesawat itu untuk melakukan aksi teror.
Pesawat itu hilang dari bandara di Tripoli. Agen intel yang menolak disebutka namanya kepada The Washington Free Beacon mengungkapkan, pesawat tersebut akan digunakan dalam aksi teror yang akan dilakukan di Afrika Utara dan sejumlah kota lainnya.
Aksi teror itu dilakukan terkait peringatan serangan 11 September 2001, yang akan jatuh pekan depan. Tanggal itu juga sekaligus menjadi peringatan dua tahun serangan teroris ke kantor diplomat Amerika di Benghazi yang menewaskan empat orang termasuk Duta Besar, Christopher Stevens.
Juru bicara Departemen Dalam Negeri Marie Harf mengatakan, belum ada informasi tentang hilangnya 11 pesawat Libya itu dengan rencana aksi kelompok teroris. Sementara itu, sejumlah gambar yang memperlihatkan kelompok militant tengah berpose di atas pesawat di bandara Tripoli sudah beredar di dunia maya.
Salah satu analis militer di Maroko, Abderrahmane Mekkaoui mengatakan, berdasarkan inflomasi yang diperolehnya bahwa kelompok militan Libya akan melakukan serangan ke sejumlah wilayah dengan menggunakan pesawat itu pada peringatan 11 September. (USA Today)