Gereja Venezuela Kecam Pemujaan kepada Chavez

Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 05 September 2014 | 09:19 WIB
 Gereja Venezuela Kecam Pemujaan kepada Chavez
Hugo Chavez. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gereja Katolik Roma di Venezuela mengecam Partai Sosialis di negara itu karena menulis ulang "Doa Bapa Kami" menjadi doa terhadap mantan pemimpin Hugo Chavez.

"Doa Bapa Kami, yang merupakan doa bagi orang Kristen di seluruh dunia, adalah perkataan yang diucapkan sendiri oleh Yesus Kristus. Karena itu tidak boleh diubah-ubah," demikian pernyataan Gereja Katolik setempat.

Penggubahan Doa Bapa Kami itu pertama kali diperkenalkan oleh seorang anggota partai pada Senin lalu sebagai bentuk permohonan agar Chavez melindungi mereka dari keburukan kapitalisme.

"Chavez kami di surga, di atas bumi, dan di lautan," kata Maria Estrella Uribe di depan gambar besar sang mantan presiden.

"Pimpin kami dari godaan kapitalisme, hindarkan kami dari keburukan oligarki, seperti kejahatan yang datang diam-diam, karena yang kami miliki hanyalah tanah air, perdamaian, dan kehidupan - selamanya. Amin. Viva Chavez!" kata dia yang kemudian disambut tepuk tangan meriah.

Doa itu menyimbolkan hubungan spiritual antara "Chavistas" dengan mantan tentara yang memimpin Venezuela selama 14 tahun sebelum meninggal karena kanker pada Maret 2013 lalu.

Kelompok oposisi mengecamnya karena berpotensi berubah menjadi pemujaan individu. Sementara itu pihak gereja juga menyatakan keberatan.

"Seperti larangan perubahan lagu kebangsaan untuk menghormati seseorang, demikian halnya larangan bagi perubahan "Doa Bapa Kami," kata Gereja.

"Dia yang menggubahnya menjadi versi baru yang salah telah melakukan dosa kemusyrikan," kata institusi agama itu.

Sebagian besar warga Venezuela memeluk agama Katolik Roma. Meskipun demikian, banyak yang mencampurkan iman Kristen itu dengan bentuk-bentuk spriritualitas lain seperti praktik "Santeria." Sementara itu Chaves sendiri juga melakukan pencampur-adukan ajaran. Dalam sejumlah pidatonya, dia mengajak orang untuk berdoa kepada Yesus dan Marx.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI