Suara.com - Jalur Gaza di Palestina lebur berkat bombardir militer Israel selama 50 hari. Di kota itu, kini, hanya tersisa puing bekas bangunan, plus warga ketakutan di tempat-tempat pengungsian, yang sejatinya tidak terlalu aman.
Warga amat butuh bantuan. Makanan dan air yang merupakan kebutuhan utama kehidupan begitu sulit dirasakan. Belum lagi sarana medis yang juga hampir lumpuh karena turut digempur Israel.
Tak heran bila dana untuk memperbaiki Gaza sangat besar, yakni mencapai 7,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS), kata Dewan Ekonomi Palestina untuk Pembangunan dan Rektruksi, pada Jumat (5/9/2014).
"Pembangunan kembali Gaza mencapai lima tahun. Itupun jika Israel mencabut blokade atas Gaza sepenuhnya," katanya.
"Israel telah memblokade Gaza sejak 2006. Blokade dilakukan untuk mencegah masuknya bahan bagunan yang dapat digunakan para militan untuk membangun terowongan dan benteng," lanjutnya.
Hingga saat ini, sebanyak 2.140 warga Gaza tewas akibat serbuan Israel. Serangan tersebut juga menghancurkan ribuan rumah, merusak pembangkit listrik satu-satunya di daerah itu, dan membakar puluhan pabrik. (AFP/Antara)