Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, dirinya mendapatkan kehormatan besar bisa memimpin Indonesia melalui dekade pertama abad ke-21. Ini diungkapkan SBY ketika menerima penghargaan dari pemerintah Singapura, Rabu (3/9/2014) malam.
Meskipun masih menghadapi sejumlah tantangan besar seperti kemiskinan, infrastruktur, korupsi, dan banyak lainnya, menurut SBY, dibandingkan saat pertama kali ia menjabat sebagai Presiden tahun 2004 lalu, saat ini Indonesia sudah jauh berkembang.
“Indonesia kini memiliki demokrasi yang stabil, stabilitas politik, pemilu damai, keamanan yang lebih baik, hukum dan ketertiban, dan kemajuan sosial. Kami juga telah mempertahankan persatuan nasional kita, dan hubungan yang harmonis antara kelompok-kelompok agama dan etnis kami di tengah terjadinya penyebaran radikalisme di beberapa bagian dunia,” ungkap SBY, seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Kamis (4/9/2014).
Selain itu, lanjut Presiden SBY, Indonesia kini memiliki kelas menengah terbesar d Asia Tenggara. Produk Donestik Brutoper kapita telah meningkat hampr 400% dalam dekade terakhir, permintaan domestik dan daya beli terus tumbuh kuat.
“Kami adalah ekonomi terbesar ke-16, atau 10 berdasarkan paritas daya beli Bank Dunia. Pertumbuha ekonomi Indoesia juga tertinggi kedua di antara G-20, setelah China, World Economic Forum baru-baru ini menyebut 10 tahun terakhir sebagai "dekade emas" di Indonesia,” tambah Presiden SBY dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan para pejabat utama dari Indonesia dan Singapura itu.
SBY juga mengemukakan, ia telah bertemu dengan Presiden Terpilih Joko Widodo beberapa kali dan membahas situasi di wilayah. “Presiden Terpilih Joko Widodo telah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan Indonesia tetap berhubungan baik dengan wilayah-wilayah di sekitarnya,” ujar SBY.
SBY mengatakan, dirinya akan meninggalkan kantor kepresidenan seusai masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober mendatang, dengan senyum yang sangat besar.