Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mendesak puncak pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada 25 September depan membahas teror dunia, utamanya, penumpasan gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) atau IS.
Hal itu diungkapkan Dita Besar AS untuk PBB, Samantha Power seperti dikutip dari Xinhua-OANA, Kamis (4/9/2014).
"Saat ini kita tengah menyaksikan lonjakan pelaku teror yang melakukan perjalanan dari seluruh dunia. Terutama untuk bertempur dalam konflik di negara asing. Mereka ini ikut dalam kejahatan brutal di berbagai negara yang mereka datangi," kata Samantha.
Dia menuturkan bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon telah menerima dengan baik usulan dalam pertemuan puncak mendatang.
"Kami akan mengupayakan konsensus Dewan mengenai parahnya ancaman ini dan perlunya tindakan kolektif," kata Samantha.
"Kami akan mendorong kerja sama internasional guna mencegah pelaku teror asing melakukan perjalanan," lanjutnya.
Seperti diketahui, saat ini, aksi gerakan ISIS kian brutal. Baru-baru ini, gerakan tersebut kembali memenggal kepala wartawan lepas asal AS, Steven Sotloff, setelah sebelumnya melakukan hal yang sama terhadap James Foley.
Aksi itu dilakukan ISIS sebagai pembalasan atas serangan udara AS terhadap sasaran kelompok itu di Irak Utara.
Seperti diketahui, gerakan ISIS dipimpin oleh Abu Bakr Al-Baghdadi. Tujuan mereka adalah mendirikan Negara Islam di Irak dan Suriah guna memerangi Pemerintah Pusat Irak, yang dipimpin kelompok Syiah, dan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang pejabat tingginya berasal dan masyarakat minoritas Alawi --satu cabang faham Syiah. (Antara)