Suara.com - Transportasi untuk mengangkut jamaah dari tempat menginap sampai ke lokasi terdekat di Masjidil Haram, Mekkah, pulang pergi sudah sangat siap, kata Konjen RI Jeddah Darma Kirti Syailendra.
"Sangat siap," kata Darma di Mekkah, Rabu (3/9/2014) waktu setempat, saat simulasi transportasi bus bagi jamaah haji atau yang dikenal sebagai bus shalawat.
Saat ini Masjidil Haram sedang diperluas sehingga banyak penginapan yang dekat dibongkar. Jarak penginapan jamaah haji Indonesia makin menjauh bahkan hingga empat kilometer sehingga memerlukan pengelolaan transportasi yang lebih rumit.
Jamaah haji sendiri baru akan masuk ke Mekkah pada 10 September. Jumlah petugas transportasi yang disiapkan untuk mengantar para jamaah secara bergantian mencapai 164 orang.
Namun Darma meminta agar ada petugas dari Indonesia di bus yang disupiri oleh warga setempat.
Menurut Kasi Transportasi Daerah Kerja Mekkah Suhendro Wagiona Irsyad, bus shalawat tersebut akan beroperasi selama 24 jam sehingga jamaah bisa setiap saat melakukan ibadah ke Masjidil Haram.
Saat simulasi oleh Kepala Daerah Kerja Makkah Endang Jumali, dan petugas transportasi sempay ditempuh simulasi di beberapa rute.
Suhendro mengatakan, jumlah seluruh rute sendiri mencapai 12 rute dan setiap setiap bus yang melewati rute tertentu diberi stiker berupa nomor dan warna tertentu sehingga diharapkan jamaah haji tidak tersasar. (Antara)