Suara.com - Kabinet Joko Widodo – Jusuf Kalla lebih ideal jika diterapkan secara ramping. Hal itu dikatakan Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Dr Firdaus Muhammad.
"Kalau berbicara ideal, pasti lebih ideal jika kabinet itu lebih ramping karena banyak program akan fokus dan tidak tumpang tindih jika mampu dimaksimalkan dengan baik oleh menterinya," ujarnya di Makassar, Rabu (3/9/2014).
Ia mengatakan, postur kabinet yang ramping lebih baik dan efektif misalnya cukup 24 agar tidak tumpang tindih dalam pengambilan kebijakan setiap kementerian seperti selama ini terjadi.
Bukan cuma itu, anggaran pendapatan dan belanja juga bisa dimaksimalkan dengan baik. Jika ini tercipta, maka reformasi birokrasi bisa lebih dioptimalkan.
Selain itu, sejumlah lembaga atau instansi di sayap pemerintahan juga perlu dikurangi karena kinerjanya yang tidak berjalan optimal, tetapi justru menyerap banyak anggaran negara.
"Inilah yang akan menjadi tantangan dari pasangan Jokowi-JK, apakah mampu menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam sistem pemerintahannya itu ataukah justru sebaliknya, sama saja dengan pemimpin-pemimpin sebelumnya," katanya.
Menurut dia, dengan jumlah penduduk saat ini sekitar 260 juta jiwa maka idealnya dibutuhkan sekitar 24 hingga 36 kementerian, akan tetapi jika jumlah minimal sekitar 24 bisa dimaksimalkan itu akan jauh lebih baik. (Antara)