Suara.com - Pemerintah Jepang baru-baru ini mengadakan kampanye untuk mendorong warga Jepang mengumpulkan tisu toilet yang dinilai bermanfaat dalam keadaan darurat.
Bekerja sama dengan sejumlah produsen tisu toilet, pemerintah menggelontorkan kampanye "Ayo timbun tisu toilet!" dalam rangka memperingati Hari Pencegahan Bencana. Hari Pencegahan Bencana sendiri bertujuan untuk mengingatkan warga terhadap kemungkinan krisis suplai kebutuhan. Pasalnya, hampir separuh bahan kebutuhan diproduksi di wilayah yang rentan terjadi gempa bumi. Pemerintah menilai, warga memikirkan bahan pangan dan air, namun melupakan bahwa tisu toilet juga penting di masa bencana.
Empat puluh persen suplai tisu toilet Jepang berasal dari wilayah Shizuoka. Shizuoka merupakan salah satu wilayah yang kerap diguncang gempa bumi. Pemerintah memperkirakan, akan ada krisis kelangkaan tisu toilet selama sebulan jika Shizuoka diguncang gempa. Diperkirakan, sebuah gempa dahsyat akan terjadi di Jepang dalam waktu dekat. Kelangkaan tisu toilet tentu akan menjadi masalah. Pasalnya, orang akan menggunakan kertas tisu biasa yang tidak dapat larut dalam air sehingga membuat toilet mampat.
Kampanye ini menunjukkan keseriusan Jepang dalam menghadapi bencana. Jepang kian bersungguh-sungguh dalam hal ini sejak tiga tahun yang lalu. Gempa yang mengguncang Jepang bagian utara pada Maret 2011 menewaskan 19.000 jiwa.
Pada tanggal 1 September tiap tahunnya, ribuan warga Jepang ikut ambil bagian dalam latihan menghadapi gempa. Latihan itu sekaligus untuk memperingati bencana Gempa Besar Kanto di Tokyo tahun 1923. Gempa itu menewaskan 140.000 orang. (Independent/AP)