Suara.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok membantah partainya sengaja mencari posisi aman dengan cara tetap membina hubungan baik dengan Koalisi Merah Putih, tetapi juga menjalin kedekatan dengan koalisi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Bukan cari aman. Itu justru prinsip yang benar. Kalau benar, kan aman. Jadi tidak asal beda," kata Mubarok ketika ditanya tentang pertemuan antara Presiden RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat dan elite partai anggota Koalisi Merah Putih di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/9/2014) pagi.
Menurut Mubarok, pertemuan tersebut menunjukkan adanya ketegasan sikap sekaligus meneguhkan posisi Partai Demokrat independen dan menjadi kekuatan penyeimbang.
"Sepanjang koalisi itu konstruktif, kami akan mendukung. Tapi kalau kemudian ada perselisihan dengan pemerintah (ke arah negatif), kami mendukung pemerintah," kata Mubarok.
Partai Demokrat, kata Mubarok, akan berpegang pada prinsip yang benar dan relevan untuk bangsa, bukan untuk golongan.
Pertemuan di kediaman SBY berlangsung pukul 07.30 WIB hingga pukul 08.30 WIB tadi.
Hadir dalam pertemuan itu, antara lain Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Tantowi Yahya, Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan, Hidayat Nur Wahid dan Fachry Hamzah dari PKS, Romahurmuzy dari PPP, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.
Dalam keterangan pers usai pertemuan tersebut, Presiden Yudhoyono mengatakan kedatangan anggota Koalisi Merah Putih bertujuan untuk berkomunikasi.
“Baru saja kami melaksanakan pertemuan yang dihadiri oleh para unsur pimpinan parpol yang tergabung dalam kekuatan merah putih atau Koalisi Merah Putih bersama saya baik selaku presiden maupun pimpinan Partai Demokrat,” kata Presiden.
Kepala Negara mengatakan apresiasinya atas sikap Koalisi Merah Putih yang menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai hasil pilpres dan menjadi kekuatan penyeimbang di parlemen.