Suara.com - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengkhawatirkan tenaga kerja Indonesia yang berpendidikan tinggi pada 2020 hanya menganggur.
"Jika tidak segera diantisipasi, Indonesia akan kebanjiran pengangguran berpendidikan pada 2020," kata Aviliani di Jakarta, Senin (1/9/2014).
Maka dari itu, dia menyarankan pemerintah mendorong peningkatan kualitas para lulusan. Selain itu, perlu ada sertifikasi lulusan agar dapat bersaing di berbagai tempat.
"Perlu ada sertifikasi dari para pekerja Indonesia sehingga mereka dapat bekerja ke berbagai tempat, termasuk lintas negeri," kata dia.
Saat ini, menurut Aviliani, sekitar 95 persen naker Indonesia belum bersertifikat sehingga lingkup kerja hanya bermain di tingkat lokal saja.
Padahal dalam waktu kurang dari delapan tahun lagi Indonesia akan kebanjiran angkatan kerja dari berbagai lembaga pendidikan di masing-masing tingkatan.
"Kalau itu terus terjadi, Indonesia hanya akan menjadi negara tujuan pencari tenaga kerja dari luar negeri. Sementara tenaga kerja kita juga mencari kerja di dalam negeri. Mereka harus bersaing dengan bangsa sendiri dan bangsa lain di area sendiri," kata dia.
Dia juga menyoroti pentingnya Kementerian Pendidikan dalam memberikan pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja.
Sejauh ini sertifikasi dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi bukan Kementerian Pendidikan.
Angkatan kerja baru sendiri diperkirakan bertambah setiap tahun. Setidaknya angkatan kerja diperkirakan naik menjadi 119,91 juta pada pada 2014 dari 118,19 juta pada 2013. (Antara)