Lewat Video, Ibu Satu Anak Ajak Muda-mudi Gabung ISIS

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 01 September 2014 | 22:00 WIB
Lewat Video, Ibu Satu Anak Ajak Muda-mudi Gabung ISIS
Perempuan anggota ISIS yang diduga bernama Khadijah Dare. (Mirror)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masihkah Anda ingat pada Khadijah Dare? Ia adalah seorang anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Inggris yang beberapa waktu lalu jadi perbincangan karena bernazar ingin jadi perempuan pertama yang memenggal tawanan Inggris atau Amerika Serikat.

Baru-baru ini, ibu satu anak itu kembali jadi pusat perhatian. Khadijah muncul dalam sebuah video berisi ajakan berjihad bagi warga Inggris.

Dalam sebuah video yang dimuat di media-media ISIS, tampak perempuan bercadar yang disebut-sebut sebagai Khadijah Dare. Dengan logat London kental, perempuan itu mengajak orang-orang untuk bergabung bersama ISIS.

"Mereka juga saudara dan saudarimu juga dan mereka butuh bantuanmu. Jadi, daripada duduk berpangku tangan dan mengurusi keluarga atau mengurusi studimu, kamu tidak boleh egois karena waktu terus menipis," kata Khadijah.

Dalam video tersebut, perempuan berusia 22 tahun itu juga tampak menembakkan sebuah senjata serbu jenis AK-47.

Sejak mengucapkan nazarnya, Khadijah mendadak terkenal di antara para anggota ISIS. Kini, badan keamanan di Inggris menjadikan Khadijah sebagai salah satu ancaman. Pasalnya, video ajakan itu dinilai berpotensi mempengaruhi warga Inggris lainnya untuk bergabung bersama ISIS.

Kini, badan intelijen Inggris, MI6, dikabarkan tengah memburu Khadijah Dare. Perempuan itu meninggalkan Inggris pada tahun 2012 lalu dan pergi ke Suriah. Di sana, dirinya menikah dengan anggota ISIS lainnya yang berasal dari Belgia.

Para pengamat menilai, video berjudul "Menjawab Panggilan - Pejuang Asing di Suriah" itu merupakan alat perekrutan ISIS. Video tersebut diduga diambil di wilayah Raqqa, Suriah. Perekamnya adalah seorang Muslim Amerika yang tinggal di antara pejuang ISIS dari negara-negara barat di Suriah.

Awalnya, si orang Amerika membuat rekaman ini sebagai video dokumenter saja. Namun, belakangan, video itu dimanfaatkan sebagai alat propaganda bagi ISIS. (Mirror)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI