Suara.com - Razia di sejumlah tempat kos di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin, digalakkan pihak kepolisian untuk mengantisipasi pengaruh ajaran radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Tempat kos rawan disewa oleh kelompok-kelompok radikal seperti ISIS. Selain itu, sekalian kami lakukan pengawasan dan pendataan terhadap warga pendatang," kata Kepala Polsek Negara, Komisaris M. Didik Wiratmoko, Senin (1/9/2014).
Ia menyatakan menyasar Kelurahan Loloan Timur karena jumlah tempat kos di wilayah ini cukup banyak dan mobilitas penduduknya tinggi.
Namun dalam razia itu, polisi tidak menemukan aktivis kelompok radikal, hanya mendapati penduduk pendatang tanpa dilengkapi Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS) dan pasangan yang berbuat mesum di kos.
Untuk empat penduduk pendatang, dua orang di antaranya mengaku pasangan suami-istri, meskipun tidak bisa menunjukkan surat nikah, diminta segera mengurus SKTS lewat kepala dusun setempat.
Sementara IP dan KK, pasangan yang ditemukan dalam satu kamar, dan diduga sudah berbuat mesum digelandang ke Mapolsek Negara.
"Yang perempuan asal Kecamatan Negara dan yang laki-laki dari Kecamatan Mendoyo. Saat kami ketuk kamar kosnya, yang pertama keluar yang perempuan dan mengaku tinggal sendiri. Tapi, beberapa saat kemudian yang laki-laki keluar dari kamar mandi. Mereka mengaku hanya sebagai teman. Karena curiga sudah berbuat mesum, keduanya kami bawa ke kantor," kata Didik. (Antara)