Suara.com - Anggota Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Widjajanto, mengungkapkan akan ada beberapa opsi perombakan lembaga kementerian di kabinet periode 2014-2019.
"Kami hanya memberi tahu kepada Jokowi-JK jumlah menteri berapa, nama kementerian apa dan kriteria menterinya seperti apa. Kompetensi itu seperti apa," ujar Andi di Rumah Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (1/9/2014).
Andi mengatakan ada beberapa lembaga kementerian yang nanti mungkin dipecah atau malah digabung.
"Tergantung di opsi apa. Misalnya, Menteri Pendidikan muncul dua opsi. Saya melihat begini, dalam UU itu, ada urusan pendidikan, teknologi, dan ilmu pengetahuan, jadi ada tiga urusan, bisa saja jadi tiga menteri. Menteri Pendidikan, Menteri Teknologi dan Menteri Pengetahuan. Yang kami usulkan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah karena kaitannya dengan karakter anak. Untuk teknologi dan ilmu pengetahuan menjadi Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset karena tugas kementerian ini mencari link and mach antara universitas dan teknologi serta universitas dan tenaga kerja," paparnya.
Untuk kementerian Perdagangan dan Ekonomi, Tim Transisi juga memiliki beberapa opsi.
"Perdagangan tetap jadi Kemendag, Perindustrian sesuai dengan opsi ketiga dan keempat tetap. Malah urusan perindustrian bisa pecah menjadi dua. Perindustrian dan ekonomi kreatif," ujarnya.
Namun, ditekankan Andi bahwa Tim Transisi tidak dalam kapasitas merekomendasikan nama menteri untuk posisi-posisi itu.
Penentuan menteri, katanya, merupakan hak prerogatif presiden.