Suara.com - Otoritas Israel tetap melarang masuknya bahan bangunan memasuki Jalur Gaza kendati ada kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok gerilyawan Palestina pimpinan HAMAS pada 26 Agustus.
Hal itu dikatakan Direktur Lembaga Penyeberang di Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA), menyatakan, Nazmi Muhana, Minggu (31/8/2014).
"Belum diberitahu atau menerima keterangan mengenai perubahan apa pun yang berkaitan dengan pengoperasian kedua pos utama penyeberangan di perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza,” katanya.
"Sekarang ini, yang diperbolehkan hanyalah 250 sampai 300 truk yang bermuatan makanan, sayuran, pakaian dan bahan bakar. "Jumlah truk itu belum bertambah sejak berakhirnya perang," katanya.
Pada Selasa (8 Juli), Israel melancarkan agresi militer melalui udara, laut dan darat ke Jalur Gaza, yang berlangsung selama 51 hari sampai.
Mesir memperantarai gencatan senjata antara Israel dan faksi gerilyawan Palestina. Selama operasi militer Israel ke Jalur Gaza, 2.145 orang Palestina --kebanyakan warga sipil-- tewas dan 11.100 orang lagi cedera. (Antara)