Ganjar Pranowo Tolak Hadiri Acara Debat Gubernur dan DPRD

Achmad Sakirin Suara.Com
Senin, 01 September 2014 | 12:16 WIB
Ganjar Pranowo Tolak Hadiri Acara Debat Gubernur dan DPRD
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kedua kanan). [Antara/R. Rekotomo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menolak menghadiri acara debat terbuka antara Gubernur dan sejumlah anggota DPRD Jateng dengan tema "Satu Tahun Kepemimpinan Ganjar Pranowo".

"Tugas anggota dewan menghadiri rapat paripurna DPRD," kata Ganjar singkat sambil berjalan menuju gedung DPRD Jateng untuk menghadiri rapat paripurna di Semarang, Senin (1/9/2014).

Sebelumnya, Ganjar terlihat melambaikan tangan saat berjalan melewati tempat diselenggarakan acara debat terbuka yang dihadiri oleh anggota DPRD Jateng Joko Haryanto (Komisi A), Sasmito (Komisi D), Hadi Santoso (Komisi D), Alfasadun (Komisi C), dan pengamat politik Budi Setyono.

Ketua panitia debat terbuka, Budiono Isman, mengatakan, acara yang sebelumnya dijadwalkan dapat dihadiri Ganjar Pranowo terpaksa diubah menjadi diskusi mengkritisi satu tahun pemerintahan Gubernur Jateng.

"Debat terbuka tidak bisa dilaksanakan karena Pak Gubernur lebih memilih menghadiri rapat paripurna sehingga acara debat diganti menjadi diskusi bersama," ujarnya.

Pada diskusi tersebut, Joko Haryanto menilai bahwa lelang jabatan yang dilakukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hanya pembentukan opini dan pencitraan sehingga hasilnya tidak lebih baik.

"Lelang jabatan, baik itu untuk posisi Dirut Bank Jateng dan Sekda Jateng merupakan salah satu cara memasukkan orang-orang dekat Ganjar Pranowo, masak orang sudah bekerja di Kemendagri malah ingin pindah ke Pemprov Jateng," kata politisi Partai Demokrat itu.

Sementara itu Anggota Komisi D Sasmito berpendapat, tahun infrastruktur yang dicanangkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo belum berjalan.

"Tahun infrastruktur belum berjalan, kami melihat kondisi jalan di lapangan masih banyak jalan tingkat provinsi yang rusak dan belum diperbaiki," ujar politisi Partai Golkar itu. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI