Suara.com - KH Azis Mansyur dan Muhaimin Iskandar kembali memimpin Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai ketua dewan syuro dan ketua dewan tanfidz setelah ditetapkan secara aklamasi dalam Muktamar III PKB di Surabaya, Senin (1/9/2014).
Peserta muktamar yang terdiri atas 33 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB, 505 Dewan Pengurus Cabang (DPC), dan 10 DPC perwakilan luar negeri tak satu pun yang menyanggah keputusan aklamasi itu.
Sementara itu Siti Masrifah terpilih sebagai ketua umum Perempuan Bangsa, organisasi sayap PKB yang sebelumnya bernama Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (PPKB) dalam Musyawarah Nasional III yang digelar di lokasi yang sama dengan muktamar.
Saat memberikan sambutan, Muhaimin mengajak seluruh jajaran PKB terus meningkatkan kekompakan, termasuk antara jajaran dewan syuro dengan dewan tanfidz.
"Mari kita ciptakan kolektivitas. Tidak ada lagi keputusan syuro atau tanfidz. Yang ada keputusan partai, hasil rapat bersama syuro dan tanfidz," kata Muhaimin yang disambut tepuk tangan muktamirin.
Terpilihnya kembali Kiai Azis dan Muhaimin sebagai pemimpin PKB hingga lima tahun ke depan sudah diprediksi banyak pihak sebelumnya. Apalagi menjelang hingga pelaksanaan muktamar tak satu pun tokoh partai, selain keduanya, yang tampil sebagai kandidat.
Setelah terpilih ketua dewan syuro dan ketua umum dewan tanfidz, muktamar yang dibuka pada Minggu (31/8/2014), siang pun langsung ditutup dan dinyatakan selesai.
Ketua panitia pengarah muktamar Abdul Kadir Karding menyatakan tidak ada rekayasa terkait aklamasi, murni kehendak muktamirin.
Sementara untuk penyusunan kepengurusan lengkap DPP PKB periode 2014-2019, menurut Karding diserahkan kepada Kiai Azis dan Muhaimin.
"Karena tidak ada usulan tentang formatur, maka penyusunan kepengurusan diserahkan kepada kedua mandataris muktamar, ketua dewan syuro dan ketua umum dewan tanfidz," kata dia.