Jokowi Bakal Instruksikan Menteri Wajib Berantas Mafia Energi

Laban Laisila Suara.Com
Minggu, 31 Agustus 2014 | 23:20 WIB
Jokowi Bakal Instruksikan Menteri Wajib Berantas Mafia Energi
Presiden terpilih Joko Widodo bersama Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani). [Antara/Muhammad Adimaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan mewajibkan kepada menterinya untuk memberantas mafia minyak dan gas yang selama ini masih beroperasi di Indonesia.

"Minyak dari Indonesia itu dikirim ke luar untuk diolah, kemudian minyak tersebut diimpor lagi. Nah, kalau kondisi seperti ini bagaimana?" katanya saat memberikan sambutan pada Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/8/2014).

Dia juga menegaskan, mafia-mafia energi inilah yang menyebabkan Indonesia masih kesulitan memakai bahan bakar dari gas dan juga batu bara sebagai pembangkit listrik.

"Hal itu karena ada mafia yang bermain di dalamnya. Semua kok mafia. Saya sudah lihat satu persatu," tukas Jokowi.

Oleh karena itu, kata dia, menjadi tugas menteri yang baru untuk menghilangkan mafia-mafia tersebut. Dan tugas PKB untuk menghilangkan mafia itu juga.

"Oleh sebab itu, menteri itu harus memiliki karakter yang kuat, berani memutuskan, berani benturan, mampu manajerial dan juga jujur. Tidak pintar tidak apa-apa," katanya.

Dia mencontohkan seperti listrik yang ada di Kalimantan, kenapa tidak menggunakan "power plan" dan izinya menjadi sulit.

"Kalau proses perizinannya sulit dan harus selama enam tahun. Terus pembangunannya kapan, listriknya bisa dinikmati oleh warganya kapan?" katanya bertanya.

Menurut Jokowi, kalau kondisinya seperti ini terus menerus, maka dirinya kelak tidak segan-segan untuk mencopot oknum yang bersangkutan.

"Kenapa masalahnya selalu perizinan, dan kondisi seperti itu harus diganti mengingat saat ini sudah zamannya 'one stop service' supaya masyarakat bisa terlayani dengan cepat," ujar Jokowi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI