Suara.com - Manajemen PT Garuda Indonesia akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya Kapten Ramdanto, usai menerbangkan pesawat Garuda Indonesia GA4819, dari Bandara Internasional Lombok menuju Bandara Sultan Salahudin, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu (31/8/2014), sekitar pukul 16.00 Wita.
"Saya belum tahu pasti penyebabnya. Nanti akan ada investigasi dari pusat. Sekarang saya di Mataram, menunggu informasi lebih lanjut," kata General Manager PT Garuda Indonesia perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) Sudarmadi, di Mataram, Minggu malam.
Dia juga menegaskan, segala informasi yang berkaitan dengan meninggalnya pilot itu akan disampaikan oleh manajemen pusat.
"Nanti informasi detailnya akan disampaikan oleh pejabat hubungan masyarakat (Humas) dari pusat," ujarnya.
Kapten Ramdanto, meninggal dunia setelah menerbangkan pesawat Garuda Indonesia GA4819, dari Bandara Internasional Lombok menuju Bandara Sultan Salahudin, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Jenazah sempat dibawa ke Klinik Sari Farma, Kota Bima, sebelum akhirnya dibawa ke Kota Mataram, menggunakan mobil ambulans sekitar pukul 19.00 Wita.
Pesawat Garuda Indonesia GA4819 itu mengangkut 70 orang penumpang dari Bandara Internasional Lombok menuju Bandara Sultan Salahudin Kabupaten Bima.
Sebelum mendarat, Kapten Ramdanto, sempat diduga sudah dalam kondisi meninggal dunia, namun kopilot berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat. (Antara)