Suara.com - Para nelayan di Jalur Gaza akhirnya dapat melaut kembali setelah agresi tentara Israel berakhir dalam 50 hari kemarin.
Salah satu nelayan itu adalah Mustafa Sultan. Nelayan yang berusia 40 tahun dari Kota Lahia di utara Jalur Gaza itu kini bisa menangkap ikan lagi di laut.
Sultan adalah satu dari 4.000 nelayan di Jalur Gaza, yang tak bisa menangkap ikan selama operasi udara, laut dan darat militer Israel terhadap daerah kantung Palestina itu.
"Akhirnya, saya bisa pergi ke luar untuk menangkap ikan setelah saya tak bisa menangkap ikan selama perang di Jalur Gaza," katanya.
Ia menambahkan dirinya kini bisa pergi sampai enam mil dari pantai, dan ia kini dapat melempar jaring dan menangkap banyak ikan.
"Sebelum perang di Jalur Gaza, Israel membatasi daerah penangkapan ikan dari enam mil jadi tiga mil, dan daerah ini nyaris tak berisi ikan serta dipenuhi perahu dan nelayan, selain gangguan pasukan laut Israel terhadap nelayan - yang terjadi setiap hari," tambahnya.
"Setiap kali nelayan berusaha pergi lebih dari tiga mil, tentara Israel melepaskan tembakan ke arah mereka, tapi sekarang pada akhir pertempuran, kami bisa pergi sampai enam mil dan tentara Israel tak menembaki kami," kata Sultan.
Seperti diberitakan Xinhua Minggu (31/8/2014) siang. Ia menambahkan Sultan mendengar kabar pekan depan, enam mil akan diperluas jadi sembilan mil.
Seperti diberitakan, agresi Israel ke Jalur Gasa dimulai pada Selasa (8/7/2014) dan berakhir pada Selasa (26/082014). Agresi brutal militer Yahudi tersebut menewaskan 2.145 orang Palestina dan melukai 11.100 orang yang sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. (Antara/Xinhua-OANA)