Buku "Indonesia Gawat Darurat", Rapor Merah SBY-Boediono
Buku itu ditulis oleh politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo.
Suara.com - Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo meluncurkan buku terbarunya yang berjudul Indonesa Gawat Darurat. Buku setebal 1.000 halaman tersebut, menurut Bambang, berisi kritikan bagi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono selama periode 2009-2014.
"(Buku) ini bukan memuji pemerintahan, tapi mengkeritik pemerintahan yang sedang berjalan kemarin, intinya buku rapor merah pemerintahan presiden SBY dan Boediono," kata Bambang di acara diskusi dan launching buku "Indonesia Gawat Darurat" di Airman Lounge, Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu (31/8/2014).
Politisi Partai Golkar itu mengatakan, tulisannya itu merupakan laporan pertanggungjawaban dirinya selama menjabat sebagai lima tahun menjabat sebagai anggota DPR.
"Saya tulis setiap minggu dan dipublikasikan di berbagai media, nah ini merupakan kumpulanya," ujarnya.
Baca Juga: Bertamu ke Rumah Bambang Soesatyo, Pemain Film Anak Kolong Dapat Wejangan Begini
Lewat bukunya, anggota Komisi III DPR RI priode 2009-2014 ini menilai, pemerintahan SBY gagal memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia.
"Saya melihat pemerintahan SBY-Boediono kemarin belum sungguh-sungguh memecahkan persoalan bangsa. Justru negara kita dikepung dengan berbagai kegawatan, gawat darurat korupsi, gawat darurat narkoba, gawat darurat pangan, yang paling penting gawat darurat energi," jelas Bambang.
Bambang berharap, pemerintahan baru yang akan dipimpin Joko Widodo dan Jusuf Kalla mampu mengatasi apa yang tidak dapat diatasi oleh pemerintahan sebelumnya.
"Buku ini sekaligus kado pemerintahan baru, nanti Jokowi-JK agar tidak mengulangi lagi kesalahan, langkah-langkah kliru selaama 5 tahun yang lalau, agar harapan masyarakt terpenuhi, tercapainya rasa keadilan," pungkasnya.
Baca Juga: Bamsoet Sebut Presiden Soeharto Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional: Rasanya Tak Berlebihan