Suara.com - Setidaknya 50 orang terluka dalam bentrokan antara polisi dan demonstran oposisi di ibu kota Pakistan Islamabad, Sabtu (30/8/2014).
Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat karena pertempuran ini terus berlanjut.
“Kebanyakan dari mereka cedera karena tembakan peluru karet. Tujuh belas di antaranya adalah perempuan," kata Wasim Khawaja, kata seorang juru bicara rumah sakit Pakistan Institute of Medical Sciences.
Seorang dokter di rumah sakit tersebut mengatakan tujuh petugas polisi termasuk di antara mereka yang terluka.
Bentrokan pecah ketika para pengunjuk rasa yang telah berkemah di luar parlemen selama dua pekan berusaha menyerbu rumah perdana menteri, dengan menggunakan crane untuk menghapus barikade. Mereka menuntut agar perdana menteri turun dari jabatannya.
Polisi telah menanggapi dengan gas air mata dan peluru karet, sementara paramiliter dan tentara tetap siaga.
Para pengunjuk rasa yang dipimpin oleh mantan pemain kriket Imran Khan dan ulama Kanada Tahir ul Qadri. Keduanya mengklaim bahwa pemilu 2013 diwarnai kecurangan yang dilakukan oleh Perdana Menteri Nawaz Sharif. (Antara/AFP)