Jokowi Tak Ingin Paspampres 'Halangi' Kedekatannya Dengan Rakyat

Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 30 Agustus 2014 | 21:26 WIB
Jokowi Tak Ingin Paspampres 'Halangi' Kedekatannya Dengan Rakyat
Pasangan Jokowi-JK saat menghadiri Halal bihalal Partai Nasional Demokrat bersama relawan Jokowi-JK di Jakarta, beberapa waktu lalu. [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum dilantik menjadi Presiden, Joko Widodo sudah merasa 'gerah' dengan pengawalan terhadap dirinya. Saat menghadiri Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan di Depok, Jawa Barat, bekas wali kota Solo itu mempertanyakan prosedur tetap (protap) pasukan pengamanan presiden (Paspampres) ketika dirinya melakukan kunjungan berbagai tempat.

"Setiap berkunjung saya selalu menyapa rakyat dan bersalaman. Jadi siapa saja saya salami. Apakah setiap kunjungan berbeda protapnya atau bagaimana," kata Jokowi di hadapan ratusan ulama pesantren dan cendikiawan yang datang dari 34 provinsi dalam acara sarasehan di Pondok Pesantren Al-Hikam 2 di Depok, Jabar, Sabtu (30/8/2014).

Jokowi mengatakan harus jelas seperti apa protap Paspampres ketika dirinya berkunjung ke pasar ataupun bertemu dengan para ulama.  "Jangan sampai ada masyarakat mengeluh tidak bisa dekat dengan saya, karena saya selalu ingin dekat dengan rakyat," ujarnya.

Ia mengatakan seorang pemimpin bukan hanya duduk empuk di ruangan berpendingin udara dan tanda tangan aja. Kalau pemimpin seperti ini maka mudah saja. "Yang sulit itu pemimpin yang mau melihat dan mendengar permasalahan langsung dari rakyatnya," ucapnya.

Jokowi mencontohkan ketika dirinya mendapat laporan penduduk miskin yang ada di Jakarta hanya mencapai 3,8 persen. "Laporan tersebut tidak saya terima begitu saja karena selama saya 'blusukan' masih banyak sekali rakyat yang miskin. Ternyata ada kategori yang menyebutkan rentan miskin yang mencapai 37 persen. Ini bahasa yang diperhalus. Seharusnya tegas saja miskin ya miskin," tegasnya.

Dikatakannya dengan adanya kategori-kategori tersebut terlihat masih adanya mental asal bapak senang (ABS). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI