Suara.com - Perkelahian antarpemuda di depan Balai Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menewaskan empat orang pada Sabtu dini hari (30/8/2014), demikian dikatakan Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Suharyono.
Menurut Suharyono, perkelahian yang berlangsung sekitar pukul 00.15 itu terjadi antara pemuda yang sedang "nongkrong" di tempat tersebut.
"Bukan antarkampung atau antaretnis," tegas Suharyono.
Informasi sementara, yang berhasil dikumpulkan polisi dari para saksi di tempat kejadian perkara, menyebutkan bahwa perkelahian dipicu adu mulut antara seorang pemuda yang sedang lewat di lokasi kejadian dengan sekumpulan orang yang sedang mengonsumsi minuman keras di samping Pelabuhan Martapura Lama.
"Karena ditegur, pelaku tersinggung sempat terlibat adu mulut yang menyebabkan dia dipukul. Mereka kemudian dilerai," beber Suharyono.
"Tapi mungkin karena masih dendam, sekitar seperempat jam kemudian, dia datang lagi dengan teman-temannya yang tanpa banyak basa basi langsung menghujani mereka dengan senjata tajam dan pentungan," lanjut Suharyono.
Akibat perkelahian itu empat orang di tempat dan satu lagi luka di kepala.
Diperkirakan, sambung Suharyono, pelaku penyerangan sekitar delapan orang dan mengendarai sepeda motor. Sedangkan para korban saat itu bertujuh.
"Tapi para korban tidak membawa senjata," ungkapnya.
Meski demikian polisi mengakui bahwa identitas para penyerang belum bisa diidentifikasi. Sedangkan korban sedang divisum di Rumah Sakit Sari Mulia, RS Suaka Insan, dan RSUD Ulin.
Suharyono menyatakan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus tersebut secepatnya dan sudah membentuk tim untuk memburu para pelaku.
Adapun barang bukti yang sudah dikumpulkan adalah sebilah belati, dua balok kayu yang berlumuran darah, dan bangku panjang tempat para korban duduk.
Dari data yang diterima, semua korban tewas berasal dari Banjarmasin. Mereka adalah Junaidi, Mukmin alias Imuk, Dabak, dan Duan.
"Para korban itu sebagian karyawan kapal tunda/tarik atau tugboat," jelas Suharyono. (Antara)