Suara.com - Pengamat politik dari Universitas Jember, Jawa Timur, Joko Susilo, memprediksi empat partai politik dalam Koalisi Merah Putih cenderung "merapat" ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Empat parpol itu adalah Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar karena ada sinyal untuk bergabung dengan kubu presiden dan wakil presiden terpilih menjelang penyusunan kabinet," tuturnya di Kabupaten Jember, Sabtu.
Menurut dia, sejumlah partai politik Koalisi Merah Putih tidak akan solid untuk mempertahankan koalisinya setelah putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) juga menolak gugatan tim Prabowo-Hatta terkait administrasi Pemilu Presiden 2014 karena dianggap tidak berdasar, sehingga hal tersebut akan membuat parpol yang mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut satu akan berpindah haluan," tuturnya.
Dalam politik, lanjut dia, tidak ada kawan atau lawan yang abadi karena hanya kekuasaan dan kepentingan yang lebih dominan, sehingga partai politik akan berhitung ulang jika mereka menjadi oposisi dalam pemerintahan Jokowi-JK.
"Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan presiden terpilih Jokowi di Bali merupakan sinyal merapatnya Partai Demokrat ke kubu pemerintahan yang akan datang, sedangkan PAN sepertinya berjalan lambat, namun perlahan-lahan mulai merapat ke Jokowi," paparnya.
Ia menjelaskan PPP dan Golkar juga bakal menyusul ke kubu Jokowi, namun khusus untuk Golkar harus ada pergantian Ketua Umum lebih dulu untuk bergabung pada pemerintahan Jokowi-JK karena selama Abu Rizal Bakrie menjadi pucuk pimpinan parpol berlambang pohon beringin tersebut maka tidak mungkin ke sana.
"Kalau PPP sejak awal memang sudah tidak solid mendukung Prabowo-Hatta, sehingga ada kemungkinan lebih mudah untuk merapat ke kubu presiden dan wakil presiden terpilih, namun tetap saja Jokowi akan menerima sejumlah parpol itu tanpa syarat seperti yang lain," ucap dia.
Joko menilai parpol Koalisi Merah Putih memiliki kekuatan strategis di DPR karena kursi parpol yang tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014 memiliki suara mayoritas di parlemen, sehingga ada upaya dari kubu Jokowi-JK untuk mendekati mereka.
"Kursi menteri mungkin bisa menjadi tawaran menarik bagi parpol-parpol merapat ke Jokowi-JK, namun saya optimistis presiden terpilih akan mempertimbangkan profesionalisme para menteri yang berasal dari kalangan politisi sesuai dengan janjinya pada saat kampanye," ujarnya. (Antara)