Suara.com - Deputi Tim Transisi Joko Widodo- Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Hasto Kristiyanto, mengatakan, saling percaya dan dialog merupakan langkah awal yang dilakukan oleh pemerintahan ke depan dalam mengatasi persoalan Papua.
"Solusi dari permasalahan yang ada di Papua adalah mengintensifkan dialog sehingga tercipta rasa saling percaya," kata Hasto, di Jakarta, Jumat (29/8/2014).
Dalam kesempatan itu, Tim Transisi Jokowi-JK menerima masukan dari Komnas Perempuan dan Jaringan HAM Perempuan Papua terkait dengan langkah pemerintahan ke depan menyelesaikan masalah Papua yang selama ini belum tercapai seutuhnya.
"Dalam dialog tersebut disampaikan berbagai persoalan terkait dengan pelanggaran HAM, penegakan hukum yang belum menempatkan keadilan dan kemanusiaan sebagai prinsip untuk membangun mekanisme dan ketaatan terhadap hukum, serta berbagai persoalan terkait dengan pelaksanaan otonomi khusus," kata Hasto.
Dari persoalan yang disampaikan, kata Hasto, dalam perspektif rendahnya human development indeks, tingginya kematian ibu melahirkan yang mencapai 1.700 kematian dari 100 ribu angka kelahiran merupakan fakta kuat terhadap rendahnya kualitas kehidupan masyarakat Papua.
"Namun di atas segalanya, membangun kepercayaan antara kepemerintah dengan masyarakat Papua, sangatlah penting," ujarnya.
Tim Transisi Jokowi-JK, kata Hasto, menaruh perhatian penuh atas masalah Papua tersebut. Hal ini juga tercermin dari perhatian Jokowi yang memprioritaskan datang ke Papua sebanyak dua kali pada saat kampanye pemilu yang lalu.
Atas dasar hal tersebut, Jokowi akan menempatkan salah satu prioritas kunjungannya ke Papua, tak sekadar menunjukkan kepedulian terhadap Papua.
"Tetapi sekaligus merintis pengembangan dialog yang bersungguh-sungguh antara pemerintahan Jokowi dengan masyarakat asli Papua untuk menuntaskan secara bertahap luka-luka politik lama yang masih membekas," ucapnya. (Antara)