Sejumlah Nelayan Tangerang Tidak Melaut Akibat Solar Terbatas.

Achmad Sakirin Suara.Com
Jum'at, 29 Agustus 2014 | 18:12 WIB
Sejumlah Nelayan Tangerang Tidak Melaut Akibat Solar Terbatas.
Sejumlah nelayan mengantre menunggu pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. [Antara/Iggoy el Fitra]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para nelayan di kawasan Pantai Utara (Pantura) Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, menunda aktivitas melaut mereka akibat persediaan BBM bersubsidi jenis solar terbatas.

"Untuk sementara kami memperbaiki perahu dan jaring yang rusak menunggu persediaan solar kembali normal," kata Carkim (44) seorang nelayan di Pakuhaji, Tangerang, Jumat (29/8/2014).

Dia mengatakan, akibat persediaan solar terbatas sangat berpengaruh terhadap pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Upaya yang dilakukan akibat tidak melaut adalah mencari tambahan dengan cara menjadi kuli bangunan dan buruh penggarap sawah.

Pihaknya menyesalkan pemerintah membatasi persediaan solar padahal untuk kebutuhan nelayan yang mengandalkan pendapatan dari hasil tangkapan ikan.

Pendapat serupa juga disampaikan Wasdin (46) nelayan di Cituis, Pakuhaji serta Masno (50) nelayan yang bermukim Desa Kramat Pakuhaji.

Pernyataan itu sehubungan Sekretaris Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Samudera, Desa Surya Bahari, Pakuhaji, Sukma Jaya mengatakan hanya dapat jatah 208 kiloliter per bulan, tapi saat ini 160 kiloliter.

Sedangkan KUD Mina Samudera memiliki SPBU khusus menjual solar dengan nomor registrasi 39-15501, pengurus koperasi itu mendapat jatah subsidi dari pemerintah diperuntukan bagi nelayan di Pantura Tangerang.

Selain KUD Mina Samudra, ada juga KUD di Kecamatan Kronjo yang menjual solar memiliki SPBU khusus dengan nomor registrasi 39-15522.

Sukma menambahkan pihaknya merasakan keresahan sebanyak 415 nelayan yang merupakan pelanggan tetap membeli solar di SPBU khusus akibat jatah terbatas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI