Pakar: Wacana Kenaikan BBM Melatih Masyarakat Berhemat

Achmad Sakirin Suara.Com
Jum'at, 29 Agustus 2014 | 17:48 WIB
Pakar: Wacana Kenaikan BBM Melatih Masyarakat Berhemat
Papan pengumuman Solar Subsidi Habis terpasang di SPBU. [Antara/Reno Esnir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar ekonomi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Drs Rudy Johanes Pusung ME Ak CA mengatakan, wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa melatih masyarakat untuk berhemat.

"Melatih warga masyarakat berhemat makanya harga BBM itu perlu ditinggikan biar semua tahu menghargai uang," kata Rudy di Manado, Jumat (29/8/2014).

Rudy mengatakan dengan menaikkan harga BBM bersubsidi otomatis meminimalisir defisit anggaran negara.

"Dan yang paling penting manfaatnya itu revolusi mental yang pemboros menjadi lebih hemat dari masyarakat Indonesia, khususnya juga di Sulut," kata Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Pemerintah, katanya, memang perlu membuat kebijakan baru dalam membantu masyarakat kecil, tapi tidak berbentuk bantuan langsung tunai (BLT).

Intinya warga masyarakat diberi kail dan bukan ikan, itu bentuk subsidi yang mendidik, sebab kalau kondisi dibatasi seperti sekarang efeknya justru pemborosan di masyarakat.

Kalau Pemerintahan Joko Widodo menaikkan BBM, menggambarkan Negarawan, katanya, kalau tidak itu tergambar sebagai politikus yang tidak berani membuat kebijakan tidak populis.

Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menaikkan harga BBM untuk menyelesaikan krisis kelangkaan BBM saat ini.

Memang, katanya, wacana kenaikan BBM bersubsidi tersebut perlu direncanakan dengan matang, karena menyangkut pada nasib masyarakat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI