Suara.com - Kementerian Pertahanan Jepang, Jumat (29/8/2014), meminta kenaikan anggaran hingga 3,5 persen menjadi 5,05 triliun yen atau sekitar Rp569,9 triliun untuk tahun fiskal 2015, yang akan dimulai April tahun depan.
Anggaran yang besar itu akan digunakan untuk membeli beberapa peralatan militer, seperti pesawat-pesawat patroli militer dan sebuah kapal selam siluman.
Peningkatan anggaran pertahanan, yang ketiga kalinya dalam tiga tahun berturut-turut, sejalan dengan kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe meningkatkan kapasitas militer Jepang menghadapi konflik wilayah dengan Cina dan mengantisipasi program nuklir Korea Utara.
Abe sebelumnya telah mengambil langkah-langkah tegas dalam kebijakan keamanan nasional Jepang, juga telah mencabut aturan yang melarang tentara Jepang berperang di luar negeri dan memudahkan proses ekspor senjata.
Kebijakan Abe, yang sebenarnya bertentangan dengan konsitusi pasif Jepang, memantik kemarahan Cina. Beijing menuding Abe membangkitkan kembali militerisme Jepang dari era Perang Dunia II.
Sementara di sisi lain Jepang sangat khawatir dengan pesatnya peningkatan kapasitas militer Cina. Anggaran militer Cina naik empat kali lipat dalam satu dekade terakhir menjadi 808 miliar yuan atau sekitar Rp1.544 triliun atau hampir tiga kali lipat anggaran pertahanan Jepang. (Reuters)