Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengatakan, bus Transjakarta yang meledak di Al-Azhar tadi pagi adalah bus yang pengadaannya dilakukan tahun lalu.
Kata Ahok, bus yang terbakar ini didatangkan hampir bersamaan dengan kasus bus Transjakarta berkarat yang kasusnya kini ditangani Kejaksaan Agung.
"Gila barang belum setahun, makanya saya meragukan barang-barang masuk jangan-jangan KW 3, KW 5 nih," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (28/8/2014).
"Mana ada sih beli barang baru setahun sudah kebakar. Mesti diselidiki, ini barangnya apa KW-2, apa KW-5, baru setahun, dan belum setahun malah," tambah Ahok.
Dalam kasus Bus Trans Jakarta karatan, Ahok mengatakan Kejaksaan Agung sudah menetapkan adanya penggelembungan harga dalam pengadaannya.
Modusnya dengan cara membeli barang dengan harga kualitas satu namun ditukar barangnya dengan kualitas 3 atau 4. Karenanya, dia pun meminta supaya kejaksaan menyelidiki seluruh pengadaan Transjakarta dengan adanya potensi mark up tadi.
"Kan kejaksaan sudah selidiki ada potensi mark up, berarti yang dulu-dulu juga diragukan kan," tuturnya.
Ahok mengatakan, akan menyelidiki perkara pengadaan bus TransJakarta yang terbakar ini. Bila memang ada kesalahan, Pemerintah Provinsi DKI tidak segan-segan untuk melakukan gugatan.
"Kita akan selidiki. Kalau dia tidak mau perbaiki, kita bisa ajukan klaim gugat, kalau memang salah dari pabrik," ujar Ahok.
Ahok bukan meragukan bus produksi Cina, karena menurutnya barang asal negeri tirai bamboo itu bisa bersaing. Yang Ahok sesalkan adalah adanya permainan mutu dalam pengadaan bus.