Soal BBM, Jokowi 'Ngaku' Siap Tidak Populer

Siswanto Suara.Com
Kamis, 28 Agustus 2014 | 11:58 WIB
Soal BBM, Jokowi 'Ngaku' Siap Tidak Populer
Presiden terpilih Joko Widodo bertolak menuju Bali dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Rabu (27/8). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden terpilih, Joko Widodo, mengaku siap untuk tidak populer terkait dengan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak demi menekan beban APBN akibat subsidi. Baginya, kenaikan tersebut bertujuan untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat.

"Saya siap untuk tidak populer," kata Jokowi yang sekarang masih menjabat Gubernur DKI Jakarta di gedung Balai Kota Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Jokowi menekankan anggaran yang sedianya untuk subsidi harga BBM nanti bakal dialihkan ke sektor yang lebih produktif.

"Tetapi kita harus tahu bahwa, kalau kita memotong subsidi itu harus dialihkan untuk usaha-usaha produktif di kampung, di desa, pada UMKM, pada pupuk, pada petani, pada benih, pada pestisida, pada nelayan untuk mesin kapal, untuk solar nelayan, kira-kira itu," kata Jokowi.

Dia menambahkan yang terpenting pada saat sekarang ialah bagaimana masyarakat mengubah gaya hidup mereka, dari yang konsumtif menjadi produktif.

"Jangan sampai kita ini konsumtif, untuk membeli BBM, untuk membeli mobil, untuk mobil-mobil kita. Harus mulai mengubah dari sebuah konsumsi, menjadi sebuah produksi itu saja," ujarnya.

Ketika ditanya, apakah Jokowi akan menaikkan harga BBM tahun 2015? Jokowi menjawab secara diplomatis.

"Ya kamu harus ngerti saya ini masih gubernur. Ini wilayahnya sekarang, wilayahnya beliau, (SBY)," tutur Jokowi.

Kenaikan harga BBM merupakan isu paling hangat di akhir masa transisi pemerintahan  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke pemerintahan Presiden terpilih untuk periode 2014-2014, Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI