Suara.com - Kapal angkut milik Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, terbakar di perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Rabu (27/8/2014). Sehubungan dengan kejadian itu, pihak kepolisian mengaku baru mendapatkan info awal, serta masih fokus dalam penyelamaan penumpang dan belum memeriksa saksi-saksi.
"Sekitar pukul 11.00 WIB, terjadi ledakan di ruang mesin. Kebakaran awalnya terjadi di ruang mesin, lalu merembet ke seluruh kapal," ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Pol) Rikwanto, di Markas Polda Metro Jaya, Rabu (27/8).
Rikwanto menambahkan, kapal tersebut merupakan kapal penumpang yang melayani perjalanan dari Muara Angke ke Pulau Pramuka. Saat kejadian, kapal dilaporkan membawa 67 orang penumpang, berikut kru dan ABK sebanyak 11 orang, serta satu orang nahkoda.
Menurutnya pula, jumlah penumpang tersebut sudah sesuai dengan manifes angkutan biasa. Untungnya, sebelum terbakar, sebagian besar penumpang pun sudah turun lebih dulu di Pulau Jawa dan Pulau Pari.
"Dari 67 penumpang, di Pulau Jawa turun 23 orang, di Pulau Pari turun 30 orang. Sisa penumpang 27 orang dengan tujuan Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa," paparnya.
Kejadian naas itu diketahui terjadi ketika kapal meninggalkan Pulau Pari dan baru sampai Gosong Sekati, dekat Pulau Pramuka. Saat itu, kapal mengalami ledakan besar pada mesin belakang, sehingga mengalami kerusakan pada kelistrikan kapal.
Begitu kapal terbakar, dilaporkan sempat ada bantuan dari nelayan, di mana awak kapal beserta nelayan bahu-membahu untuk mencoba memadamkan api.
"Ada 32 yang mengalami luka bakar berat sampai ringan. Jam 2 siang tadi dibawa ke RS Koja, 4 (di antaranya) luka bakar cukup parah," imbuh Rikwanto.
Rikwanto kembali menambahkan bahwa sampai malam itu belum ada saksi yang diperiksa. Polisi menurutnya masih fokus dalam penyelamatan penumpang, sembari masih mencari tahu lebih jauh penyebab pasti kebakaran.