Regu Penyelamat Evakuasi Pendaki Rinjani yang Tewas

Achmad Sakirin Suara.Com
Rabu, 27 Agustus 2014 | 18:55 WIB
Regu Penyelamat Evakuasi Pendaki Rinjani yang Tewas
Sejumlah tenda pendaki Gunung Rinjani berada di Pelawangan Sembalun, Lombok Timur, NTB. [Antara/Eka Fitriani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Regu penyelamat dari Badan SAR Nasional serta kepolisian dan masyarakat mengevakuasi Rian Hadi, pendaki yang tewas di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Korban tewas diduga karena terjatuh ke dalam jurang.

"Korban berhasil kami evakuasi sekitar pukul 11.45 Wita dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selong, Kabupaten Lombok Timur menggunakan mobil ambulan," kata Koordinator Pos Kayangan, Badan SAR Nasional (Basarnas) Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) Putu Arga, ketika dihubungi dari Mataram, Rabu (27/8/2014).

Pendaki naas itu dilaporkan mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia pada Minggu (24/8/2014), namun tim Basarnas memperoleh informasi dari masyarakat pada Senin (25/8/2014).

Rian Hadi, warga Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, diketahui sebagai leader dari 14 rombongan pemuda pecinta alam dari berbagai daerah yang melakukan pendakian melalui jalur Sembalun. Ia diduga terpeleset sehingga terjatuh ke dalam jurang.

Sebanyak 17 orang tim Basarnas dari Pos Kayangan kemudian bergerak melakukan pencarian bersama masyarakat dari dua jalur pendakian, yakni Sembalun dan Timbanuh, Kabupaten Lombok Timur.

Pada hari pertama pencarian, kata Putu Arga, pihaknya belum berhasil mengevakuasi korban karena lokasi jatuhnya berada di jurang yang curam dengan kemiringan hingga 90 derajat, sehingga petugas harus ekstra hati-hati.

Regu penyelamat bahkan sempat bermalam di pos dua jalur pendakian dan melanjutkan upaya pencarian pada pagi hari, Selasa (26/8/2014).

Upaya evakuasi menggunakan alat khusus agar bisa menaikkan tubuh korban dari dalam jurang.

Korban akhirnya bisa diangkat dari jurang sekitar pukul 18.00 Wita, namun tidak langsung dibawa turun gunung karena jarak dari lokasi penemuan jenazah korban ke pos tiga jalur pendakian relatif jauh dan kondisi sudah gelap.

"Tim penyelamat akhirnya memutuskan untuk bermalam di Pelawangan bersama jenazah korban," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI